Jumat, 07 Desember 2007

DUNIA PENDIDIKAN MASA KINI

Ditulis Oleh : Drs. Ahmad Affan Basuni
SMP Negeri 3 Kuta Selatan, Badung

Situasi dunia pendidikan dewasa ini sudah sangat berbeda dibandingkan dengan keadaan lima atau sepuluh tahun lalu, mulai dari perubahan kurikulum, perbedaan biaya pendidikan, teknologi informasi, keadaan sosial keluarga sampai lingkungan tempat siswa itu tumbuh berkembang menjadi manusia dewasa semuanya mengalami perubahan.
Harapan orang tua kepada anak-anaknya serta harapan guru kepada para siswanya adalah agar anak serta siswa dapat menyesuaikan diri dengan adanya perubahan-perubahan tadi dengan memaksimalkan segala potensi diri dan meminimalisir permasalahan yang timbul yang dapat mengganggu terwujudnya tujuan pendidikan. Siswa dituntut mampu belajar dengan baik dengan segala perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Di sekolah, khususnya di SMP Negeri 3 Kuta Selatan, para siswa umumnya berasal dari keluarga yang mempunyai kesibukan padat, orang tua di satu sisi dituntut untuk mencukupi kebutuhan materi keluarganya dengan cara bekerja keras sepanjang waktu, sedangkan disisi lain orang tua juga dituntut untuk dapat secara rutin menunjukkan perhatiannya kepada anaknya, dituntut untuk dapat meluangkan waktunya kepada anak-anaknya yang mulai tumbuh dewasa.
Kita seringkali dibuat geleng-geleng kepala dengan perilaku siswa yang kadangkala terlihat lebih matang dari usianya, diantaranya : mengompas teman-temannya, mengeroyok, mencorat-coret gedung sekolah, melawan guru, merokok, minum minuman keras, sampai yang lebih parah : mencoba-coba memakai narkoba dan yang paling baru yaitu menyimpan gambar, foto, ataupun video porno.
Para guru pun beraneka ragam permasalah sosial dan keluarganya yang kadang kala sampai terbawa di dalam suasana kegiatan belajar mengajar. Di satu sisi guru adalah pendidik di sekolah, yang harus mencurahkan segenap perhatian dan kemampuannya untuk dapat memajukan dan mendidik para siswanya, tapi guru juga adalah seorang kepala rumah tangga atau seorang ibu rumah tangga yang mempunyai tanggung jawab berbeda di dalam keluarganya.
Guru Pembimbing di sekolahpun seringkali salah tafsir terutama dengan tugasnya dalam membantu siswa memecahkan segala permasalahan-permasalah yang mereka hadapi. Seringkali guru pembimbing atau yang lebih dikenal sebagai guru BP menciptakan sendiri karakter bermusuhan dengan siswa, sehingga siswa sangat antipati bila dibawa menghadap kepada guru pembimbing.
Sebagaimana kita ketahui bahwa konsep pendidikan modern telah mengalami pergeseran paradigma, dimana pembelajaran berpusat pada siswa, artinya yang lebih banyak beraktivitas adalah siswa. Aktivitas yang mungkin dilakukan oleh siswa adalah membaca, berpikir, berkomunikasi, menjawab persoalan secara tertulis maupun lisan, membuat rangkuman dan sebagainya. Dalam hal ini peran guru adalah mengkondisikan siswa agar belajar, guru mampu mengurangi dominasinya di dalam kelas. Manajemen kelas yang baik adalah menyediakan kesempatan bagi siswa untuk sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungannya pada guru, guru hanya sebagai fasilitator dan motivator yang baik. Untuk itu guru mempunyai tantangan untuk menggugah dan menginspirasikan siswa agar mau mengembangkan ide-idenya.

Tidak ada komentar: